Kamis, 17 Januari 2013

topologi untuk berbagi 2

5.  Topologi Linier

 
PENGERTIAN
Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.

KELEBIHAN
·         hemat kabel,
·         tata letak kabel sederhana,
·         mudah dikembangkan,
·         tidak butuh kendali pusat, dan
·         penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.

KEKURANGAN
·         deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,
·         kepadatan lalu lintas tinggi,
·         keamanan data kurang terjamin,
·         kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan
·         diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.

6.  Topologi Mesh


PENGERTIAN
Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software. 

KELEBIHAN
·         Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
·         Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
·         Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
·         Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

KEKURANGAN
·         Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
·         Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
·         Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

7.  Topologi Hybrid


PENGERTIAN
Kombinasi dari dua atau lebih topologi yang berbeda untuk membuat topologi hybrid. Ketika topologi dasar yang berbeda yang terhubung ke satu sama lain, mereka tidak menampilkan karakteristik dari setiap topologi satu tertentu. Ini adalah ketika itu menjadi topologi hibrida.

KELEBIHAN
·         Fleksibilitas
·         Menambah koneksi perangkat lainnya adalah mudah, karena node baru dan / atau periferal dapat dihubungkan ke topologi dan kata topologi dapat dihubungkan dengan topologi hybrid dengan mudah.

KEKURANGAN
·         Pengelolaan sulit
·         Biaya mahal dibanding topologi lainnya
·         Instalasi dan konfigurasi topologi sulit

8.  Topologi Broadcast


PENGERTIAN
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.

9.  Topologi Hierarki


PENGERTIAN
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.

KELEBIHAN
·         Data terpusat secara hirarki sehingga manajeman data lebih baik dan mudah
·         terkontrol; Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas;

KEKURANGAN
·         Komputer di bawahnya tidak dapat dioprasikan apabila kabel pada komputer tingkat atasnya terputus;
·         Dapat terjadi tabrakan file (collision)

10.     Topologi Peer to Peer



PENGERTIAN
Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer).

KELEBIHAN
·         Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer
·         Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
·         Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

KEKURANGAN
·         Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
·         Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer isamping harus mengelola emakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
·         Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing- masing fasilitas yang dimiliki
·         Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing- masing komputer tersebut.

sumber : http://khairul-anas.blogspot.com/2012/02/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-10.html

topologi untuk berbagi 1

 1.  Topologi Star

PENGERTIAN
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

KELEBIHAN
·         Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
·         Tingkat keamanan termasuk tinggi.
·         Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
·         Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
·         Akses Kontrol terpusat.
·         Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
·         Paling fleksibel.

KEKURANGAN
·         Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
·         Boros dalam pemakaian kabel.
·         HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
·         terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down
·         jaringan tergantung pada terminal pusat
·         jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
·         biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring
·         lebih gampang digunakan

2.  Topologi Bus

PENGERTIAN
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

KELEBIHAN
·         Harganya lebih murah bila dibandingkan dengan cara star, karena harga kabel yang digunakan lebih murah dan pada jaringan dengan topologi ini tidak dibutuhkan konsetrator.
·         Bila salah satu komputer mati, tidak akan mengganggu komputer yang lain.

KEKURANGAN
·         Apabila terjadi kabel yang putus, semua komputer tidak dapat digunakan.
·         Sering terjadi tabrakan file data yang dikirim.
·         Untuk pengembangan ke arah yang lebih luas mengalami hambatan.

3.  Topologi Ring

 
PENGERTIAN
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

KELEBIHAN
·         Hemat kabel
·         Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

KEKURANGAN
·         Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
·         Pengembangan jaringan lebih kaku
·         Sulit mendeteksi kerusakan
·         Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]
·         Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandels

4.  Topologi Tree


PENGERTIAN
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

KELEBIHAN
·         Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

KEKURANGAN
·         Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif.
·         Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

bersambung ..................

DNS ? Mau tahu ?

Mengenal Pengertian dan Cara Kerja DNS

Melanjutkan postingan sebelumnya tentang domain yang sempat tertunda, kali ini saya ingin berbagi hal yang sedang saya pelajari yaitu tentang Mengenal Prinsip dan Cara Kerja DNS (Domain Name System).

Dalam postingan tentang mengenal IP Address, kita sudah mengetahui, bahwa untuk dapat saling berkomunikasi, setiap komputer yang terhubung ke internet atau jaringan menggunakan sebuah alamat unik yang disebut dengan IP Address. Dalam perkembangan selanjutnya untuk memudahkan penamaan dikembangkan sistem penerjemah alamat IP ke nama host atau sebaliknya.

Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi daftar daftar alamat IP dan nama host yang terhubung ke internet. Karena internet semakin berkembang, sistem host table tidak efektif mengatasi permasalahan tersebut .

Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.

Pengertian DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.

Struktur database DNS  berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.

Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya

hierarki dns
Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.

Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).

Cara Kerja DNS (Domain Name System)

Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
cara kerja-dns

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
  1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
  2. Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server  root server.
  3. Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :

 recursive query dns
  1. Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
  2. Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
  3. Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
  4. Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa  IP Address server cs.virginia.edu
  5. Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
  6. Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
  7. IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.
Demikianlah catatan saya mengenai mengenal prinsip dan cara kerja DNS, yang saya ketahui melalui artikel-artikel berikut ini:
  • Pengantar DNS (Domain Name System) oleh Diding Ardiantoro, ilmukomputer.com
  • Mengenal Domain & DNS (Domain Name Services) Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI)
  • dan sumber-sumber lainnya. Mohon dikoreksi klo ada kesalahan :-)
sumber : http://www.catatanteknisi.com/2011/01/pengertian-prinsip-cara-kerja-dns.html#.UPiiH92xFkg

Alamat IP

Internet Protocol (IP) address adalah sebuah identifikasi dan logis numerik alamat yang diberikan ke perangkat berpartisipasi dalam jaringan komputer memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node.
Pencipta alamat IP yang didefinisikan sebagai 32-bit, sekarang bernama Internet Protocol Versi 4 (IPv4), dan masih digunakan sampai sekarang. Namun, karena pertumbuhan yang sangat pesat dari Internet dan semakin kecil ruang alamat, maka di buat sistem pengalamatan baru (IPv6), dengan menggunakan 128-bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir distandarisasi oleh RFC 2460 pada tahun 1998.
Walaupun alamat IP yang disimpan sebagai angka biner, tapi alamat IP dapat di baca dalam format angka sehingga bisa di baca orang misalnya, 208.77.188.166 (untuk IPv4) dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). ” Peran alamat IP Anda telah ditandai sebagai berikut: “Nama menunjukkan apa yang kita cari. Sebuah alamat menunjukkan di mana tempatnya. Sebuah rute menunjukkan bagaimana menuju ke sana.” Alamat IP pada perangkat lunak dianggap alamat, untuk memberikan pengalamatan pada perangkat keras.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi ruang alamat IP secara global. IANA bekerja dan bekerjasama dengan lima Regional Internet Registry (RIR) untuk mengalokasikan blok alamat IP untuk Lokal Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan entitas lain.
Alamat IP dikategorikan ke dalam dua kategori:
  • Private Adress : Ini adalah alamat yang digunakan pada jaringan swasta, dan yang tidak terlihat di Internet. Mereka sering digunakan dengan penerjemah alamat jaringan untuk menyambung ke Internet publik global.
  • Public Addresses: Ini adalah IANA (IANA) alamat terdaftar yang terlihat di Internet.
Alamat IP versi 6
Generasi berikutnya dari Internet Protocol, untuk menggantikan IPv4 dan untuk mengembangkan kemampuan pengalamatan Internet di Internet, adalah Internet Protocol Version 6 (IPv6). Ukuran pengalamat yang besardari 32-128 bit sampai 16 oktet,dengan kinerja yang mudah, dianggap cukup bagus digunakan untuk masa yang akan datang.
IP Statis dan  IP dinamis
Ketika komputer dikonfigurasi untuk menggunakan alamat IP yang sama setiap kali di setting, ini dikenal sebagai alamat IP statis. Sebaliknya, dalam situasi ketika alamat IP komputer diberikan secara otomatis, dikenal sebagai alamat IP dinamis.
IP Adress dapat dibuat dengan bebarapa metode seperti berikut ini :
  • Menetapkan alamat IP secara dinamis melalui Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP): alamat IP yang ditetapkan melalui server DHCP dianggap sebagai alamat IP yang ditetapkan secara dinamis. Server DHCP memberikan alamat IP dari alamat IP yang telah ditetapkan oleh DHCP atau dalam ranges IP Adress DHCP.
  • Membuat IP adress secara manual : memberikan IP Adress pada Komputer dapat memakan waktu, dan dapat mengakibatkan duplikasi alamat IP. Alamat IP secara manual biasanya diberikan bila tidak dikonfigurasi oleh server DHCP pada jaringan atau kepada beberapa komputer yang mememiliki IP adress statis atau kepada komputer yang khusus untuk keperluan lain seperti komputer kontrol (administrator) atau Server lainnya (DNS), sehingga mereka harus memiliki IP Adress yang khusus dan tidak termasuk dalam daftar IP Adress DHCP.
  • Menetapkan alamat IP secara otomatis melalui Automatic Private IP Addressing (APIPA): APIPA dapat digunakan sebagai alternatif bila sudah tidak ada cara lain untuk server DHCP memberikan alamat IP secara dinamis. APIPA bekerja dengan baik pada jaringan yang lebih kecil.
IP Adress Khusus :
Beberapa alamat IP yang disediakan untuk tujuan khusus. Alamat IP yang dilindungi undang-undang adalah :
  • Jaringan alamat segmen ditetapkan untuk zeros/0s: Menetapkan jaringan ini sebagai subnet (jaringan lokal).
  • Jaringan alamat segmen ditetapkan untuk ones/1s : Menetapkan jaringan ini dan semua yang berhubungan subnet.
  • Alamat Network 127: Alamat dicadangkan untuk Pengujian Umpan balik (loopback pengujian).
  • Alamat asal dari semua zeros/0s: Alamat ini biasanya digunakan dalam tabel routing, dan referensi jaringan, tetapi tidak khusus host di jaringan.
  • Alamat asal dari semua ones/1s (Alamat Host) : Ini digunakan sebagai alamat broadcast untuk semua komputer pada jaringan tertentu.
sumber : http://dunovteck.wordpress.com/2010/01/01/alamat-ip/

jaringan komputer pinter 2

Teknologi Jaringan Intranet,Ekstranet dan Internet Di Perpustakaan
Intranet merupakan sebuah jaringan yag dibangun berdasarkan teknologi internet yang didalam nya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknoogi komunikas data. Intranet juga menggunakan protokol TCP/IP. Protokol ini memungkikan suatu komputer mengirimdan memberi alamat data ke komputer lain sekaligus memastikan pengiriman data sampai tujuan dengan tanpa kurang apa pun. Intranet berkembang pesat di Amerika – Netscape (13/11/1995) melaporkan bahwa sebagian besar penjualan server ke perusahaan di amerika di gunakan untuk intranet. Di Indonesia intranet telah digunakan oleh beberapa perusahaan walaupun, terbatas pada perusahaan komputer, dan indstri besar lainnya.
contoh: gambar pemanfaatan intranet untuk automasi perpustakaan
Terus bagaimana intranet apakah di pakai di perpustakaan juga ? intranet bisa juga di pakai di perpustakaan contohnya perpustakaan fakultas kedokteran UGM memakai fasilitas intranet supaya sebuah jurnal on line hanya bisa di lihat atau didownload di perpustakaan tersebut karena memakai IP adress yang didaftarkan sebuah situs penyedia jurnal kedokteran online yang sudah diberi firewall ( firewall adalah sebuah perangkat lunak/keras yang mengatur akses seseorang kedalam intranet atau akses user di dalam jaringan lokal ke jaringan luar) lokal yang terhubung ke jaringan internet, untuk melindungi aset sistem informasi dari serangan pihak luar.
Hal ini menjadikan intranet benar-benar berdiri secara independen. Hal lain yang membedakan internet dengan intranet adalah dari sisi penggunaannya. Aplikasi dan informasi intranet ditujukan bagi kalangan dalam suatu organisasi itu sendiri sementara informasi di suatu situs internet ditujukan bagi kalangan umum.
Jenis pemanfaatan intranet
Penggunaan intranet sebetulnya tergantung dari bentuk organisasi penggunannya. Apakah suatu toko, perusahaan multinasional, sutu instansi perpustakaan atau departemen lainnya. Dengan memahami kerja organisasi tersebut maka mempermudah model disain intranet yang kan digunakan.
Dalam suatu institusi perpustakaan intranet banyak digunakan untuk:
  1. OPAC (online public catalouge) atau katalog online yang dapat diakses di seluruh raungan perpustakaan yang terhubung dengan jaringan
  2. membrikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna, contohnya jurnal kedok teran online medica hanya bisa di akses di perpustakaan kedokteran.
  3. informasi sistem service, dll
  4. Sistem sirkulasi online
Komponen pembentuk intranet
Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, seperti:
  1. aplikasi browser ( internet exploler, opra, mozilla firefox, netscape)
  2. komputer server
  3. perangkat jaringan
  4. protokol TCP/IP
  5. bahasa pemrograman (html, php, mysql , dll)
  6. komputer client
  7. perangkat bantu pengembang
yang perlu ditambahkan dalam intranet apabila sebagianinformasi organisasi tersebut ingin diekspose agar dapat di akses jaringan luar (internet) adalah firewall dan router (intranet ini akan menjadi ekstranet).
Internet
Intercenneted network atau lebih dikenal dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komuniasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsug maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan dibedakan satu dengan yang lain menggunakan unique name yang bisa disebut alamat IP 32 bit. Contoh 202.133.81.6
Cara koneksi internet :
  1. mendaftarkan diri ke ISP (internet service provider)
  2. lewat modem dial up (telepon)
  3. dengan GPRS melalusi ponsel
Perbedaan intranet dengan internet dan ekstranet:
Intranet
Adalah sebuah jaringan koputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan atau kantor dengan aplikasi berbasis web dan teknologi komunikasi data seperti internet ( bahkan warung internet (warnet) dapat dikategorikan sebagai intranet)
Ekstranet
Jika sebuah badan usaha atau bisnis mengekspose sebagian dari internal jaringan ke komunitas di luar.
Internet
Merupakan komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun beda sistem oprasi dan mesin.
Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan
Internet menawarkan alternatif baru dalam pemerolehan informasi dan sekaligus penyebarluasan informasi. Jika sebelumnya, informasi berbasis cetak merupakan primadona perpustakaan tradisional, sekarang tersedia format baru dalam bentuk digital melalui Web. Koleksi bahan digital yang ditransmisikan secara elektronik dan disebut perpustakaan digital, keberadaannya semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi pengguna.
Pengunaan Internet di suatu perpustakaan dapat dibedakan ke dalam dua jenis.
Pertama, penyediaan akses yaitu penyediaan sarana dan prasarana dimana pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat menggunakan Internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk memungkinkan sivitas akademika dapat memperoleh informasi yang bersumber dari Web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses belajar-mengajar dan penelitian. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan penyediaan bahan pustaka cetak yang merupakan kegiatan rutin suatu perpustakaan tradisional.
Pengguna dapat melakukan sendiri penelusuran, atau dengan memesan bahan yang mereka perlukan kepada pustakawan. Dalam kaitan ini, pengetahuan dan pengalaman pustakawan dalam penelusuran menjadi sangat penting karena dapat meningkatkan efisiensi pustakawan dan pengguna. Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses Internet dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi pustakawan referens, pengawas untuk penggunaan yang tidak produktif, penelusur berdasarkan pesanan pengguna, diseminator untuk penyebarluasan informasi tentang bahan Web, dan organisator untuk mengorganisasikan bahan-bahan Web.
Kedua, publikasi elektronik yaitu kegiatan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang dan oleh perpustakaan. Dalam hal ini, perpustakaan memiliki dan memelihara sendiri suatu situs Web. Penerbitan Web bertujuan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan publikasi berbagai selebaran, brosur, pamflet panduan perpustakaan, daftar perolehan baru, katalog dalam berbagai jenis, dan sebagainya yang biasanya dilakukan oleh sebuah perpustakaan, serta kegiatan publikasi lainnya. Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit.
Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang tersebut diantaranya adalah menerbitkan karya khas sekolah atau perguruan tinggi yang tidak diterbitkan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sebagai deposit sekolah atau perguruan tinggi. Karya tersebut antara lain adalah bahan-bahan oleh dan tentang sekolah atau perguruan tinggi, termasuk diantaranya laporan penelitian, karya tulis, makalah seminar, simposium, bahan-bahan kuliah, dan publikasi sekolah atau perguruan tinggi lainnya. Kegiatan lainnya yang dimungkinkan adalah pelayanan perpanjangan pinjaman sebagai alternatif perpanjangan melalui telepon, konsultasi antara pengguna dengan pustakawan referens, penyediaan hubungan ke sumberdaya Web lain, penerbitan buletin, dan sebagainya.

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DI PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
(BADAN PERENCANAAN DAERAH)
PENDAHULUAN
Kemajuan dunia teknologi dan informasi pada saat ini berkembang sangat cepat. Hal ini berdampak pada semua aspek dalam kehidupan, dari hal ekonomi, budaya, pendidikan dan juga menyentuh pada praktek pemerintahan.
Teknologi informasi didefinisikan sebagai sisi teknologi dari suatu sistem informasi yang terdiri dari,
  1. Perangkat keras (Hardware)
  2. Perangkat lunak (Software)
  3. Basis data (Database)
  4. Jaringan komputer (Network)
  5. Peralatan lainnya yang terkait
Manfaat teknologi informasi telah dirasakan secara luas, dimana dalam implementasinya telah mendorong adanya proses yang lebih baik, antara lain, :
  1. Peningkatan produktivitas
  2. Pengurangan biaya
  3. Peningkatan efektivitas
  4. Perbaikan kualitas pelayanan
  5. Peningkatan daya saing
  6. Perbaikan proses pengambilan keputusan
  7. Peningkatan kreativitas dan inovasi
  8. Perbaiikan struktur dan fungsi organisasi
Pemerintahan sebagai pengurus dan pelaksana harian dari suatu negara mempunyai tugas dan wewenang politik negara dan pemerintahan. Pemerintahan dalam suatu negara mempunyai wewenang terhadap semua urusan yang berada dalam lingkup hukum publik yang bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan, menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakatnya (public service).
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, pemerintah memerlukan semua informasi yang ada kemudian akan digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi seperti perencanaan (planning), pembuat kebijakan (decision), administrasi negara dan sebagainya.
Jika manfaat dari teknologi informasi sudah dirasakan oleh kalangan organisasi swasta, sudah selayaknya teknologi Informasi juga dimanfaatkan oleh institusi pemerintah untuk meningkatkan kinerja karena apabila kinerja pemerintahan yang baik maka akan berkorelasi dengan tata pemerintahan yang baik (Good Governance).
Governance adalah pemerintahan, good governance adalah tata pemerintahan yang baik. Ada tiga komponen yang terlibat dalam governance, yaitu
  1. Pemerintah
  2. Dunia usaha (swasta)
  3. Masyarakat umum
Hubungan ketiganya harus dalam posisi sejajar dan saling kontrol (check and balacees), untuk menghindari penguasaan atau eksploitasi oleh satu komponen terhadap komponen yang lain.
Sekretariat Pengembangan Public Good Governance Bappenas menyatakan setidaknya ada empat belas karakteristik dalam wacana good governance:
  1. Berwawasan kedepan
  2. Terbuka (transparan)
  3. Cepat tanggap (responsif)
  4. Bertanggungjawab (akuntabel)
  5. Profesional dan kompoten
  6. Efisien dan efektif
  7. Desentralistis
  8. Demokratis
  9. Mendorong partisipasi masyarakat
  10. Mendorong kemitraan dengan swasta dan masyarakat
  11. Menjungjung supremasi hukum
  12. Berkomitmen kepada pengurangan kesejangan
  13. Berkomitmen kepada tuntutan pasar
  14. Berkomitmen kepada lingkungan hidup
Peran lembaga pemerintahan berkaitan dengan kepentingan publik, oleh karena itu dengan dukungan dan implementasi TI maka segala informasi yang diperuntukan untuk keperluan pengambilan keputusan akan didapat secara efisien, efektif dan ekonomis.
Dengan konsep demikian maka mulai diterapkan e-government.
Definisi dari egovernment adalah penggunaan teknologi informasi oleh badan atau lembaga pemerintahan didalam penyampaian layanan pemerintah dan informasi kepada publik yang terbagi atas, :
  1. government operations, adalah kegiatan yang dilakukan oleh internal pemerintah seperti proses input informasi, pengolahan informasi dan lain-lain
  2. online service, pemerintah menjalankan fungsi kepada publik dengan memberikan informasi secara online, salah satunya dengan pemanfaatan internet, website, email.
E-governance melebihi ruang lingkup e-government, e-governance memungkinkan peran aktif dari konstituen di dalam aktivitas pemerintahan. E-governance memungkinkan warga negara berkomunikasi antar mereka maupun dengan pemerintah dan berpartisipasi didalam dalam proses pembuatan suatu keputusan, mengekspresikan kebutuhan nyata mereka tentang kesejahteraan dengan menggunakan e-government sebagai sarana penunjangnya.
Korelasi antara e-governance dengan pemanfaatan teknologi informasi akan saling mendukung sehingga akan didapat suatu pecapaian good governance yang ditandai dengan adanya transparansi, akuntabilitas, adil, efektif dan dapat mengakomodir partisipasi seluruh warga masyarakat. Dimana teknologi informasi yang dikelola dengan baik, secara fisik mudah diakses dengan biaya terjangkau dan tanggap akan kebutuhan masyarakat.
KONDISI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang tercantum dalam Inpres No. 3 Tahun 2003 tenatng kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Electronic Government (E-Gov) dimana dalam tahap implemetasinya dilaksanakan secara realistis dan terukur, adapaun tahapan tersebut,yaitu
  1. Persiapan, yaitu pembuatan situs web sebagai media informasi dan komunikasi pada setiap
  2. Pematangan, yaitu pembuatan web portal informasi publik yang bersifat interaktif.
  3. Pmantapan, yaitu pembuatan web portal yang bersifat transaksi elektronis layanan publik.
  4. Pemanfaatan, yaitu pembuatan aplikasi untuk layanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B), Government to Consumers (G2C).
Situs web yang merupakan tahapn pertama dari pengembangan e-government sudah banyak yang dimilik oleh pemerintah daerah. Menurut data Departemen Komunikasi dan Informatika jumlah situs web pemerintah (pusat dan daerah) , yaitu :
Juml. Situs Web % Bisa Dibuka Tdk Bisa
Dept./Kem./Lembaga Tinggi
37
37
100%
37 (100%) 0 (0%)
Lembaga Pem. Non Departemen
32
28
88%
28 (100%) 0 (0%)
Pemprov./Pemkab./Pemkot.
470
224
48%
201 (90%) 23 (10%)
Khusus untuk situs web pemerintah daearah, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya tingkat responsif pengelola situs web, antara lain yaitu:
  • Keterbatasan insfratuktur jaringan untuk koneksi internet sehingga sejumlah pemerintah daerah yang telah memiliki situs web resmi tetapi pengelolaannya mendapatkan kesulitan.
  • Terdapat tahapan hubungan birokrasi sehingga menyulitkan pengelola untuk memperoleh data dan informasi dari tingkat atas
  • Belum adanya kebijakan yang mendukung untuk berinteraksi dengan masyarakat
  • Untuk sebagian Pemerintah Daerah, tidak tersedianya anggaran pemeliharaan, sehingga tidak ada dana untuk pengelolaan situs web (biaya hosting, pemutakhiran data dan informasi).
Dari berbagai macam hambatan yang ada dan bagaimana kondisi situs web Pemerintah Daerah , ternyata masih ada pihak yang masih concern akan keberadaan situs pemerintah, dimana salah satunya adalah Majalah Warta Ekonomi yang setiap tahunnya memberikan apresiasi terhadap keberadaan situs pemerintah dengan memberikan berupa penghargaan E-government Award, untuk tahun 2006, situs Pemerintah Daerah Sragen sebagai pemenang pertama.
Dan yang lebih menggembirakan, situs web Pemerintah Daerah Kabupaten Garut mendapatkan penghargaan Bubu Award pada tahun 2007 dengan merebut 2 penghargaan yaitu Government Award dan The Most Favorite Website of The Year, yang sangat disayangkan pada saat penulis membuat evaluasi ini, situs web tersebut tidak bisa diakses.
Dan yang lebih memotivasi kepada Pemerintah Daerah adalah Departemen Komunikasi dan Informasi membuat suatu program penghargaan yang salah satu kategorinya situs web pemerintah daerah yaitu Indonesia ICT Award 2007.
Dari apresiasi yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta, hendaknya menjadi pendorong dan motivasi agar Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengoptimalan situs web sebagai salah satu tahapan e-governmet sehingga akan tercapai tahapan selanjutnya yaitu media interaksi pemerintah dan masyarakat.
KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DALAM APLIKASI E-GOVERNMENT
Dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang telematika sesuai Inpres No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Electronic Government (E-Gov), Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan kebijakan mendasar dalam pelaksanaannya dengan dasar hukum Perda No. 10 tahun 2002 tentang pembentukan organisasi teknis daerah, yaitu dengan melalui salah satu unit kerja yang dibentuk khusus untuk menangani permasalahan dan pengembangan dalam bidang teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (SI) di Kabupaten Bandung. Unit kerja yang dimaksud adalah Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE). Tugas pokok yaitu membantu Bupati dalam merumuskan dan menentukan kebijaksanaan teknis di Bidang Pengolahan Data Elektronik yang meliputi Manajemen Informasi, Telematika, Pendayagunaan Sistem Informasi, serta melaksanakan ketatausahaan kantor.
Sedangkan fungsi dari Kantor Pengolahan Data Elektronik adalah :
  1. Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pengelolaan data elektronik dan sistem informasi
  2. Pelaksanaan pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pengelolaan data elektronik dan sistem informasi
  3. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan data elektronik dan sistem informasi
  4. Pelaksanaan penyusunan, pengembangan manajemen perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan komunkasi data
  5. Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan data dan penyajian informasi secara elektronik
    Pelaksanaan pembinaan, fasilitasi dan pengendalian komputerisasi
  6. Pelaksanaan pembangunan, pengembangan sistem informasi dalam media internet, intranet, dan ekstranet
  7. Pelaksanaan pengelolaan urusan program, kepegawaian, keuangan, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana serta umum dan perlengkapan
STRUKTUR JARINGAN TEKNOLOGI INFORMASI PEMKAB BANDUNG
Secara keseluruhan , Kantor PDE sebagai pusat pengendali jaringan komputer sedangkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai remote area , database dan aplikasi sistem software terpusat di Kantor PDE termasuk koneksi internet.
skema.jpg
Skema Jaringan Komputer di Pemerintah Kabupaten Bandung
Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) yang telah dikelola dan dikembangkan di Kabupaten Bandung melalui Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE), yaitu
  • SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah)
  • SIMKEUDA (Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah)
  • SIMREDA (Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Daerah)
  • SIMPEDAL (Sistem Informasi Manajemen Penanaman Modal)
  • SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian)
  • SIM-PERINDAGKOP
  • SIM KESEHATAN
  • SIM-KERJA
  • SIM-LINDUKBANG
  • SIS-SOS
  • SIM-MUKIM
  • SIM-HUBUNG
  • SIM-DUK
  • SIM-TARU
  • SIM-WASBANG
  • SIM-BIN-GA
  • SIM-PAS
  • SIM-MAPATDA
  • SIM-RUMAHSAKIT
  • SIM-WISATA
  • SIM-WILCAM
  • SIM-HUMAS
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI) DI BADAN PERENCANAAN DAERAH ( BAPEDA) KABUPATEN BANDUNG
Dalam rangka mewujudkan dan mendorong keberhasilan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam penerapan Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI), Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Bandung yang merupakan salah satu SKPD di Pemerintah Kabupaten Bandung telah membangun jaringan (web site) dengan tujuan untuk memberikan pelayanan optimal yang seluas-luasnya kepada masyarakat (publik) tentang informasi perencanaan pembangunan di Kabupaten Bandung, dan pada tahun 2004 telah menyusun dan membangun Sistem Informasi Manajamen Perencanaan Daerah (SIMREDA) yaitu suatu jaringan sistem informasi yang dibangun dalam upaya mensinkronisasikan seluruh aspek perencanaan pembangunan, sesuai dengan tugas dan fungsi Bapeda sebagai lembaga planner atau lembaga yang bertugas untuk menyusun rumusan kebijakan perencanaan daerah berdasarkan pendekatan sektoral dan kewilayahan.
Mengacu kepada Rencana Startegis Bapeda Kabupaten Bandung menepakan beberapa kegiatan yang outputnya bisa berinteraksi dengan instansi terkait lainnya ataupun masyarkat luas , dimana dalam kegiatan tersebut secara bertahap integrasi dalam website sehingga kegiatan tersebut bisa diakses oleh masyarakat umum. Adapun beberapa program atau kegiatan tersebut, anatara lain,
  1. Pengembangan Pusat Data Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah
  2. Kerjasama Litbang Penunjang Perencanaan Daerah
  3. Belanja Saran dan Prasarana Pendukung
  4. Penyusunan Rencana Jangka Panjang (RPJP) Daerah 20 tahun
  5. Penyusunan Rencana Jangka Menengah (RPJM) Daerah 5 tahun
  6. Pemotretan dan Interpelasi Foto Udara
  7. Review Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
  8. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
  9. Penunjang Penyelenggaran Perencanaan
  10. Identifikasi Potensi Sumber Daya Lahan untuk Pengembangan Pertanian (Agribisnis)
  11. Monitoring dan Evaluasi
PORTAL PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
Secara bertahap Pemerintah Kabupaten Bandung mulai merujuk pada tingkat tahapan tersebut memulai melakukan proses pengembangan e-government, salah satunya adalah pembuatan situs web, yaitu
Secara bertahap Pemerintah Kabupaten Bandung mulai memasuki tahapan dalam e-government yaitu pembuatan situs web.
Adapun pembuatan situs web ini bertujuan untuk,
1. Perolehan informasi secara mudah, benar, adil, dan luas cakupan.
2. Penyebarluasan informasi yang meliputi:
- Semua bahan yang telah diterbitkan atau bahan-bahan yang telah berada di luar perlindungan hak
cipta ( boleh diketahui oleh umum);
- Semua informasi yang dibuat dan dikumpulkan sesuai undang-undang ( tunduk kepada
pertimbangan-pertimbangan kepekaan komersial dan rahasia pribadi);
- Semua dokumen yang diperlukan bagi kepentingan masyarakat.
3. Pemberian layanan publik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari pemerintah daerah.
Selaras dengan tujuan pembuatan situs web sebagai langkah awal dalam e-government, maka Pemerintah Kabupaten Bandung memandang semua bidang pembangunan dalam kedudukan yang penting dengan skala priritas pembangunan, yaitu
  1. Peningkatan pemahaman nilai-nilai luhur agama dan nilai-nilai budaya serta pengembangan penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat dan berpemerintahan
  2. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga kependidikan, peningkatan sarana/prasarana pendidikan dan penuntasan wajar dikdas 9 tahun
  3. Peningkatan perekonomian daerah, melalui pemberdayaan perekonomian masyarakat (UMKM), revitalisasi pertanian, pengembangan industri manufaktur dan pengembangan iklim usaha yang kondusif
  4. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kesadaran yang berkualitas, peningkatan akses masyarakatterhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, peningkatan sarana/prasarana kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat
  5. Peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan, peningkatan keterpaduan pemanfaatan ruang kota dan pusat pertumbuhan, peningkatan gairah investasi serta aktivitas ekonomi lainnya
  6. Peningkatan kualitas daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pencegahan dini terhadap bencana
  7. peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan profesionalisme, efektivitas dan efisiensi kinerja birokrasi, serta peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan
  8. Peningkatan optimalisasi pengawasan dan penegakan hukum berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan menjungjung tinggi hak asasi manusia dan prinsip keadilan
  9. peningkatan kinerja pembangunan desa, melalui peningkatan kapasitas pemerintah desa, peningkatan keberdayaan masyarakat desa, pengembangan ekonomi dan pembangunan kawasan perdesaan, serta pengembangan alokasi dana desa
Evaluasi
Dari penerapan atau implementasi teknologi informasi maupun sisten informasi yang telah dibangun di Kabupaten Bandung, menurut pengamatan saya, jaringan kerjanya belum terjalin secara optimal, dan pembangunan TI dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) belum terintegrasi dengan baik, begitu pula Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Kabupaten Bandung sebagai domain TI dan SI belum dapat melaksanakan kinerjanya secara optimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, namun faktor utama yang menjadi penyebab adalah sumber daya manusia atau aparatur TI /SI belum memadai dalam skill dan kemampuan mengintegrasikan suatu jaringan, meskipun saat ini perangkat keras telah tersedia di Pemerintah Kabupaten Bandung, atau dalam arti lain masalah finansial bukanlah menjadi kendala dalam masalah ini.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk pengembangan TI dan SI yaitu :
  1. Sumber Daya Manusia (SDM), dilakukan pelatihan secara kontinyu dan ditangani saara serius dengan melibatkan pemerintah, akademis dan swasta, agar tercapai proses transfer teknologi
  2. Sarana dan prasarana, penggantian perangkat keras (hardware) serta infrasktuktur jaringan (netwoking) untuk akses lebih dioptimalkan
  3. Kelembagaan, dibuat suatu model struktur organisasi yang mengelola TI dan SI sehingga tidak terjadi kerancuan didalam pengelolaan dan implemtasi TI dan SI
  4. Anggaran, tersediannya anggaran pemeliharaan yang tetap untuk mempermudah proses pelaksanaan implemntasi TI dan SI
Saran / Usulan :
Untuk masa mendatang, implementasi teknologi informasi dan sistim informasi di Pemerintah Kabupaten Bandung, agar lebih optimal perlu dilakukan beberapa langkah, antara lain, :
  1. Peningkatan SDM secara periodik dengan dilakukan pelatihan-pelatihan secara kontinyu disesuaikan dengan perkembangan dunia teknologi informasi itu sendiri
  2. Melibatkan tenaga outsourcing, baik dari pihak akademis maupun swasta sebagai konsultan untuk membantu proses transfer teknologi
  3. Mengoptimalkan infrastruktur dengan memperbaharui perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) sehingga akan berpengaruh kepada efektivitas kerja
  4. Lebih selektif, akurat dan bertanggung jawab didalam pengadaan suatu proyek Sistim Informasi Manajemen (SIM), baik dari awal perencanaan sampai dengan implementasi SIM itu sendiri
  5. Melakukan penilaian secara obyektif terhadap konsultan TI sehingga memunculkan konsultan-konsultan yang kredibel didalam pelaksanaan suatu proyek TI
  6. Peningkatan bukan hanya pada aspek aparatunya saja, namun juga kebijakan daerah (politic will) yang lebih mendasar, baik secara regulasi hukum maupun atas minat pengambil keputusan terhadap teknologi informasi
Diharapkan dengan optimalisasi implementasi teknologi informasi di Pemerintah Kabupaten Bandung akan lebih meningkat sehingga dapat tercapai e-government yang optimal sehingga terjadi interaksi antara pemerintah dan masyarakat dimana sasaran dan manfaat utama yang dapat diberikan dan diterima oleh masyarakat (publik) dapat lebih optimal ( sasaran dan manfaat untuk meningkatkan pelayanan prima dari pemerintah kepada masyarakat) sehingga tercapai tujuan yaitu good governance. 

sumber : http://jaringankomputerdaninternat.blogspot.com/